Latest Post

 


WISATASUMBAR-Aksi jalan kaki "no plan trip" yang dilakukan "assistant garin" yang biasanya setelah sholat Subuh berjalan sekitar 6.000 langkah menuju tempat favorit sarapan paginya terpaksa batal dilakukannya pagi ini. Ketika baru saja mencapai langkah ke 200, didepan Basko seorang anak muda menghiba untuk menawarkan jasa ojek motornya.

Akhirnya sang assistant garin menerima tawaran tukang ojek tersebut dengan catatan sang pengendara ojek harus menemaninya Shasami (sarapan sambil silaturahmi). Dan sang pengendara ojek dengan tersenyum menyanggupinya.


Sang assistant garin meminta sang pengendara ojek ke "kantor" paginya di Talago VII Koto.


" Aa taragak makan apo ?" assistant garin memulai pembicaraan ketika baru duduk dimeja khususnya. Sang pengendara ojek dengan sedikit grogi menjawab terserah saja.


Kamipun memesan "lontong tunjang" makanan khusus Talago VII Koto tersebut dan teh susu "lamak" kegemaran assistant garin. Para waiter yang sudah hafal betul langsung bersorak memberi aba " pak Iwan yo..biaso...kini buek duo !". Sang waiter secara tidak langsung sudah memperkenalkan "assistant garin" kesemua para pengunjung disana dengan teriakannya.


Nama sang pengendara ojek tersebut Andre. Kalau malam berprofesi sebagai tukang ojek dan siang sebagai pengumpul gelas plastik.


Dari Andre sang assistant garin banyak belajar tentang bisnis plastik yang digelutinya.


Dia sengaja mengumpulkan gelas plastik karena harganya jauh lebih mahal dari botol plastik. Gelas plastik yang sudah dibuang penutupnya dihargai Rp. 10.000 / kilonya sedangkan botolnya cuma Rp. 4.000.


Untuk 1 kilo botol plastik dia harus mengumpulkan 150 buah botol plastik ukuran menengah. Ondeh !


Sang assistant garin jadi teringat akan seorang anak muda tamatan SD yang dididiknya di Bukit Lawang - Bahorok ; Sabarata Bangun.


Sabarata Bangun dengan inisiasinya yang luar biasa "Ecobrick" telah membuat kampungnya bebas sampah plastik dan menjadi income tambahan buat masyarakat disana.


Ecobricks adalah bahan bangunan dari botol plastik ukuran besar yang diisi penuh dengan sampah plastik yang bisa digunakan sebagai pengganti batu bata dengan kombinasi tanah liat sebagai pengganti semen dan menjadi bangunan yang ramah gempa.


Satu botol ecobrick dihargai Rp. 5.000 dan bisa menjadi income tambahan buat penduduk disana bahkan anak SDpun sangat senang melakukannya sambil bermain dan tidak minta jajan lagi sama orang tua.


Sabarata yang cuma tamat SD sedang berjuang untuk mendirikan sekolah gratis untuk masyarakat disana.


Alhamdulillah akhirnya salah satu NGO Jerman "Project Wings" membantunya karena ini salah satu usaha untuk pengurangan sampah plastik yang sangat meresahkan dunia.


Dan menurut Jakarta Post edisi 27 Februari 2021 kampung tersebut mendapat julukan " the world largest recycling village in Sumatra !"


Dan kembali ke Andre, ternyata beliau sahabat kecil Bayu Kumbara di SD 17 Lapai - Padang. Bayu Kumbara adalah anak - anak binaan Ricky Putra Sinaro founder Cenari Foundation (cerdaskan anak nagari), Kampoeng Inspirasi Sungai Pinang yang pernah membuat heboh dunia tentang perkawinannya dengan wanita yang super cantik dari Inggris.


Dan diakhir Shasami Andre bermimpi bagaimana juga dia bisa turut serta dengan ojeknya membawa bule - bule cantik keliling Kota Padang. Ondeh 😁


Tapi dalam hati assistant garin berusaha mewujudkan mimpinya.


Thanks Andre yang telah memberi inspirasi pagi ini. Thanks for being a Green Friend of Indinesia !


www.sumatraandbeyond.co

International Green Tour Operator

Support for greentourisminstitute.org


SERASI-JAKARTA-
 Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau lokasi vaksinasi massal di Cibis Park Jalan TB Simatupang, Jakarta Salatan, Selasa (6/7/2021). 


Kegiatan ini dilaksanakan

-Mulai tanggal 6 sampai 8 Juli 2021 bekerja sama dengan organisasi massa Islam Rabithah Alawiyah.

-Target vaksinasi sebanyak 4.500 orang. Sementara target per hari 1.000 s.d 1.500 orang per hari dengan sasaran masyarakat umum.


"Stok vaksin yang dipersiapkan dalam kegiatan ini sebanyak 4.500 dosis jenis Sinovac. Sedangkan petugas vaksinator yang dilibatkan dalam kegiatan.

-Sebanyak 25 orang terdiri 20 Polri dan 5 TNI," kata Kapolri dalam keterangannya. 


Selain di Cibis Park, Panglima dan Kapolri juga mengunjungi vaksinasi massal di kantor Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Pusat Pelatihan SDM Kementerian Kesehatan (Kemenkes).


SERASI-
Ketika sedang ngopi dilounge Pangeran Beach tiba - tiba banyak wartawan yang menghampiri saya dan bertanya. " Kanda...apa hubungan kanda dengan pak Musliar Kasim wakil mentri pendidikan?". 


Seperti kebiasaan saya ketika ada yang bertanya hubungan saya dengan orang hebat saya selalu bilang tidak kenal. " Maaf saya tidak kenal dengan beliau...maksudnya saya kenal beliau tapi beliau belum tentu kenal saya!" Jawab saya kepada para wartawan tersebut. " apo ndak kenal dek kanda bahkan ada 10 menit dia bicara tentang kanda" jawab salah satu wartawan menampik jawaban saya. 


Dia bercerita bahwa ketika pak Musliar Kasim membuka acara Akademi Komunitas diPariaman salah satu program baru dikementrian pendidikan beliau bercerita didepan publik bahwa program tersebut dia buat karena terinspirasi oleh seorang Ridwan Tulus  dan Green Tourism Institute dengan perjuangannya dalam membuat dan membina komunitas lokal disuatu daerah. 


Lalu saya menampik ucapan mereka. " Bagarah se kalian ma!" jawab saya menangkal. Tapi tiba - tiba pak Musliar Kasim muncul dan mengatakan..." aaa iko Ridwan Tulus a.. urang yang menginspirasi ambo!" kata beliau sambil memeluk saya. 


Duh betul - betul seorang yang luar biasa! Jarang sekali dinegeri ini yang ketika dia menjadi orang hebat dia berani melakukan hal tersebut.


Begitu juga ketika beliau kembali lagi ke Padang dan menjabat rektor disalah satu universitas ternama di Kota Padang dan beliau meminta pertolongan saya untuk mentraining seluruh dosen dan karyawannya karena dia sudah tahu betul keahlian saya dalam training dan tour karena beliau sendiri sering melihat saya dalam mentraining para eksekutif dan CEO bahkan perusahaan ternama dunia dari Swedia dan Jepang.


Beliau meminta cuma satu bagaimana saya bisa menjelaskan training apa yang akan saya berikan kepada yang punya yayasan tersebut.


Lalu beliau mengantar saya ke Villa yang punya universitas tersebut di Lubuk Minturun. Lucunya, pada saat tersebut saya lupa janji pertemuan tersebut sehingga saya masih berpakain jean belel seperti biasa. Dan hebatnya beliau tidak mempedulikannya.


Yang lebih hebatnya lagi, setelah beliau memperkenalkan saya kepada yang punya yayasan beliau langsung meninggalkan saya sendiri bersama yang punya. Bapak itu dikursi roda dan sang istri yang berdiri dibelakangnya.


 Lalu sang istri langsung mengajukan pertanyaan tentang training apa yang akan diberikan kepada kampusnya karena mereka sendiri belum tahu tentang perusahaan saya dan mereka sangat heran kenapa seorang Musliar Kasim mempercayakannya kepada saya...apalagi setelah melihat penampilan saya saat itu. 


Lalu saya minta diizinkan untuk bercerita sekitar 5 menit dulu sebelum saya menggambarkan tentang program yang akan saya berikan nanti. Dan merekapun mengizinkan.


 Lalu saya bercerita bagaimana saya bisa merubah anak - anak yang super nakal salah satu sekolah internasional di Jakarta dalam 2 JAM menjadi pahlawan. Belum selesai saya bicara sang istri menangis haru dan memeluk suaminya yang juga ikut menangis. 


Saya rencananya akan melanjutkan penjelasan tapi mereka berdua menolak. " Terima kasih pak Ridwan ndak usah dilanjutkan kami sudah mengerti kenapa pak rektor mempercayakan program ini kepada bapak!" Ucap mereka sambil  menangis.


Alhamdulillah sudah banyak program kebaikan yang kami lakukan bersama mulai dari interpreunership dikampus dan aksi sosial lainnya.


Terima kasih Prof. Musliar Kasim. Terima kasih atas penghormatan yang telah diberikan kepada saya. Semoga bersama kita bisa mewujudkan Universitas Baiturahmah sebagai World Class Green University. Dan bersama mewujudkan Sumbar sebagai Green Tourism Destination yang menjadi solusi pariwisata dunia.(

**)

Thanks for being a Green Friend of Indonesia !


www.sumatraandbeyond.co International Green Tour Operator

Support for Green Tourism Institute


JAKARTA-SERASI-
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan langsung vaksinasi massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (3/7/2021).


Mereka berdua melihat langsung proses vaksinasi yang dihadiri masyarakat tersebut. Keduanya juga menyempatkan untuk berdialog langsung dengan warga yang disuntik vaksin. 


"Kegiatan vaksinasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno dilaksanakan dari tanggal 3 sampai dengan 4 Juli 2021. Dengan target vaksinasi sebanyak 20.000 orang masyarakat umum," kata Sigit dalam tinjauannya. 


Menurut Sigit, dalam vaksinasi massal di SUGBK ini melibatkan ratusan vaksinator dari TNI dan Polri. 


"Petugas vaksinator yang dilibatkan dalam kegiatan ini sejumlah 80 tim (320 orang) vaksinator yang terdiri dari 60 tim (240 orang) vaksinator TNI, dan 20 tim (80 orang) vaksinator Polri," ujar Sigit. 


Sigit berharap dengan diadakannya vaksinasi massal ini maka kekebalan kelompok atau Herd Immunity terhadap Covid-19 bisa dengan segera terwujud.

 


SERASINEWS.COM-TNS - 
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Kapolda Sumbar) Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH memimpin upacara korps raport kenaikan pangkat anggota Polri periode 1 Juli 2021, Kamis (1/7) di lapangan Polda Sumbar. 

Upacara ini dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik, Pejabat Utama Polda Sumbar dan diikuti oleh seluruh personel yang naik pangkat. 


Diketahui, kenaikan pangkat kepada personel Polda Sumbar dan jajarannya ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Polri kepada personelnya, karena dinilai layak untuk mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari sebelumnya. 


Sementara, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto usai upacara menyebut, jumlah personel yang mendapatkan kenaikan pangkat di Polda dan Polres sejajaran ini sebanyak 691 personel.


"Untuk di Polda Sumbar ada 124 personel, diantaranya 2 personel naik ke Kombes Pol, 3 personel naik AKBP, 2 personel Kompol dan 1 personel AKP," ujarnya. 


Lanjut Kabid Humas, untuk personel naik ke Aiptu sebanyak 8 orang, Aipda 47 personel, Bripka 47 personel, Brigpol 10 personel, Briptu 1 personel, Bharaka 2 personel dan 1 personel naik menjadi Bharatu.


"Untuk personel yang ada di Polres, upacara kenaikan pangkatnya dilakukan di Polres setempat," pungkasnya. (*)


TNS
- Hari ini secara serentak di seluruh Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperingati Hari Bhayangkara yang ke 75 tahun 2021.


Pada peringatan Hari Bhayangkara tahun ini, Polda Sumbar melaksanakannya secara virtual melalui video conference bersama Presiden RI Joko Widodo, Kamis (1/7).


Untuk di Polda Sumbar, upacara peringatan HUT Bhayangkara dilangsungkan di ruang Jenderal Soekanto lantai IV. Dengan dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH, Danrem 032 Wirabraja, Danlantamal II Padang, Danlanud Sutan Syahrir, Forkopimda Sumbar, Kepala BNNP Sumbar Brigjen Pol Khasril, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si dan Pejabat Utama Polda Sumbar.


Pada HUT Bhayangkara ini, Presiden Joko Widodo dalam arahannya mengatakan agar jajaran Polri bersama TNI untuk tetap selalu bekerjasama dalam menangani pandemi Covid-19 yang saat ini melanda tanah air. 


"Saya minta kepada jajaran Polri untuk terus aktif mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Sekali lagi, saya menyampaikan penghargaan setinggi tingginya," ujar Jokowi.


Presiden juga memberikan semangat kepada seluruh anggota kepolisian untuk selalu mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara. Serta berharap, Polri bisa diberikan kemudahan dalam menjalankan amanah. 


"Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia, teruslah bertransformasi menuju Polri yang Presisi. Menjadi abdi utama nusa bangsa," pungkasnya.(*)

 


Oleh: Zera Permana


WISATASUMBAR-Minangkabau merupakan suku bangsa yang mewarisi adat, sistem matrilineal yang terluas terbesar di Indonesia dan mancanegara, membuat Minangkabau lain dengan suku bangasa yang lainnya.  Lebih mengutamakan sistem patrilineal. 

Hal yang mencok itu! tidak membuat Minangkabau tertinggal dan terpinggirkan. Karena Minangkabau menganut paham pemelajaran “Alam Takambang Jadi Guru”. Menjadikan mereka suku bangsa Minangkabau banyak melahirkan para pemikir-pemikir hebat dan pendakwah-pendakwah ulung dalam keilslaman, baik di Nusantara maupun mancanegara. Yang berlandasakan Sitem Demokrasi awal” Kelarasan Bodi Caniago”.

Sering perkembangan zaman dari dinasti kedinasti Minangkabau terus memakai, mengamalkan, dan mempertahankan pituah adat “Alam Takambang Jadi Guru”. Pituah ini yang menjadi inspirasi oleh Ridwan Tulus , Sang Kreator Wisata yang mengiternasional regius. Dengan ungkapan” Alam Takambang Jadi Kantua”. Pituah yang disadurnya dari Pituah Minangkabau “Alam Takambang Jadi Guru”. 

Sang Kreator itu kembali dipertemukan dengan saya. Pada tanggal 25 juni 2021 yang awalnya saya yang fakir ilmu ini menchatt beliau di WA untuk ingin bertemu dan bertukar pikiran (berguru) dengan beliau mengenai kampuang halaman Negeri Sungai Pinang. 

Chat saya ketika itu langsung dibalas oleh beliau pada Pukul 17:30 WIB. Tanggal 24 juli 2021. Wah.. tanggapan balasan chat beliau sangat hangat, kemudian beliau langsung menentukan jadwal pertemuan, jadwal pertemuan itu jam 07:00 WIB tanggal 25 juni 2021 di Restoran IV Koto Silungkang. Malam berlalu pagi pun menjelang pas pada jam ½  07 WIB Pagi saya berjalan dengan mengendrai motor, ternyata di perjalan menuju tempat yang dijanjikan, ban motor saya kekurangan angin, membuat perjalan agak kurang menyenangkan, saya pun mampir ketempat bengkel sepeda motor di jalan Sutan Syahrir. Tetapi bapak yang punya bengkel sedang mandi  terpaksa untuk menunggu sebentar. 

Membuat menit demi menit berjalan, setelah ban saya di tambah angin, saya kembali melanjukan perjalanan menuju Retoran IV Koto Silungkang. Sesampai restoran itu seorang  Kreator Wisata yang mengiternasional regius itu telah menunggu kedatangan kami. Tapi, di depan beliau dengan gaya beliau senyum dan mengrangkul bersalaman menujukan sikap keakrabpan yang sangat mendalam. Disaat itupun saya disuruh untuk memesan minum dan serapan pagi sambil ngobrol dan canda beliau menasehati dan mengingatkan bahwa saya sudah telat dari waktu yang disepakati jam sudah menujukan Pukul 07 :08 WIB ternyata saya sudah telat delapan menit sesuai jadwal yang ditentukan. Beliau Sang Kreator Wisata yang mengiternasional regius ini sangat disiplin waktu dan mengutamakan lebih awal datang dari pada ditunggu orang. Waduh… saya pun tersimpuh malu kembali teringat dengan  pesan dan pemelajaran dari Guru (ayah) saya Almarhum Emral Djamal Dt Rajo Mudo yang sangat menepati janji dan disiplin waktu. 

Ternyata pemahan ini telah tertanam oleh para-para cendikiawan Minangkabau. Termasuk sang Kreator Wisata yang mengiternasional regius. sebagaimana pituah adat mengatakan “ janji ditapati ikrar ditaguhi”  nafas pituah ini bernuasakan roh Islam yang ditekuni oleh para intelektual dan orang-orang yang piawai dalam sub-sub bidang di Ranah Minangkabau. Minum dan serapan pagi saya telah datang kemudian saya disuruh makan dulu karena “barudiang sasudah makan, batanyo salapeh arak “ di saaat saya makan kemudian datang teman beliau(senior) bapak Rafles Nur membuat cerita semangin hangat, sesudah saya siap makan beliau Ridwan Tulus bercerita dan canda dengan babapak Rafles Nur mengungkapkan istilah ala Ridwan Tulus dengan kata “Sasami (Sarapan Sambil Silaturahmi)” membuat saya tertawa dan menghayati perkataan itu ternyata emang betul juga ya. Hehehe.. ditempat itu beliau bisa sarapan sambil bersilaturahmi dengan semua orang.

Percakapan dan ceritapun berlanjut dengan gurau tawa, pembicaraanpun sampai menyinggung dengan Demokrasi Minangkabau yang berlandaskan tiga ungkapan : Pertama Surau, Kedua Lapau, dan Ketiga Rantau. Pembahasan tiga ungkapan ini yang menjadikan generasi Minangkabau bisa “Menapiak Mata Padang”, orang dimana saja keberadaanya. 

Demokrasi yang dimulai dari surau yaitu berlandaskan pemikiran Roh Keislaman dalam hidup bermasyarakat hidup dalam kerukunan bimbingan para Angku-angku surau “saciok bak ayam sadanciang bak basi” nafas kehidupan bersama dengan gontong royong membangun korong kampuang bersama dengan hembusan “saasok sakumanyan”. Beranjak kepada demokrasi yang agak luas dalam lingkungan Lapau bermacam ide pemahaman, canda keharmonisan hidup dalam nagari dengan basilang kayu ditunggu disinan api mako kahiduik. Api yang hidup itu oleh demokrasi ala lapau di Minangkabau membuahkan hasil dengan bisa dipergunakan memasak makanan, dan minuman untuk keberlangungan hidup bersama. 

Bergitu juga dengan demokrasi rantau,  menuntut ilmu dengan bertukar pikiran di perantauan menjadikan genersi para perantau Minangkabau bisa disegani, dengan menghargai perbedaan dirantau ungkapan “dima bumi dipijak disitu langik dijunjuang” buah pemahaman yang toleran ini dikembalikan lagi oleh para-para perantau untuk menselaraskan dengan demokrasi awal dikampung halaman membangun dengan “tagang bajelo jelo kandua badantiang dantiang”. 

Disisi lain ketika pembicaraan demokrasi ala Minangkabau, beralih sedikit dengan singgungan pembicara dari bapak Rafles Nur kedermawanan seorang Ridwan Tulus yang rendah hati, membuat para orang-orang belomba-lomba untuk melakukannya yaitu, bersedekah di pagi hari kepada para pakir-pakir restoran dan tukang gojek, serta para penjual dijalanan(orang miskin). 

Beliau disela kekurangan ataupun di waktu dilebihkan rezeki, beliau selalu berbagi kepada orang-orang yang mersa membuhtukan baik dijalan maupun dimana keberadaanya. Di Restoran VI Koto Silungkang itu ketika beliau memberi seseorang menyuruh memesan makanan yang di maunya. Setelah dipesan orang itu menguncap terimakasih, pas, beliau mau bayar eh. ternyata udah dibayar dulu oleh orang lain, orang itu berkata kepada Kreator Wisata yang mengiternasional regius “ ambo cilok kebaikan apak yo pak” sambil ketawa. Beliaupun senyum bergitulah Sang Kreator ini menumbukan Sifat yang beliau amalkan dari ayat Al-Qur’an “Fastabiqul Khairat” (berlomba-lomba dalam kebaikan) membuat orang terpacu pula untuk melakukan. 

Dengan kerendahan hati dan ketulusan hati beliau yang juga beliau menamakan diri dengan seorang Gharin dengan dalil “Fabiayyi ala irobbikuma Tukadziban”. Motifasi dan pemikiran ini, mudah-mudahan dapat pula saya lakukan dan menjadi ladang-ladang amal buat beliau menuju Robbul izzati.(ZERA)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.