Latest Post



Sumbar, Serasinews.com - Salah satu anggota Polri yang bertugas di Polda Sumbar kembali mengharumkan nama bangsa Indonesia pada Sea Games 2023. Pasalnya anggota tersebut mendapatkan mendali emas di Sea Games 2023 di Kamboja.

Adalah Bripda Randa Rian Desta. Polisi yang sehari hari berdinas di Direktorat Samapta Polda Sumbar itu mendapat emas pada cabang gulat.

Pria kelahiran ranah minang ini memenangkan cabang olahraga (cabor) gulat untuk nomor freestyle 79 kg putra, setelah mengalahkan atlet Singapura, Weng Luen Gaary Chow, di laga puncak dalam laga yang dimainkan di Chory Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Selasa (16/5/2023).

Medali emas yang diperoleh Bripda Randa merupakan perolehan medali emas ke-86 untuk Indonesia di SEA Games 2023.

Terpisah, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH juga membenarkan perihal salah satu personelnya meraih prestasi di tingkat Internasional tersebut. 

"Alhamdulillah suatu kebanggaan bagi saya selaku Kapolda Sumbar bahwa hari ini salah satu personel Polda Sumbar atas nama Bripda Randa Rian Desta telah mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali emas pada cabor gulat," katanya. 

"Saya sempat menonton pertandingan yang menegangkan tersebut. Namun Alhamdulillah atas izin Allah SWT ananda kita ini berhasil menyumbangkan medali ke 86 bagi Negara Indonesia," sambung Kapolda Sumbar. 

Ia berharap, semoga ini menjadi motivasi bagi personel polri lainnya, khususnya di wilayah Polda Sumbar untuk selalu semangat dan profesional dalam melaksanakan tugas.(*)



Sumbar, Serasinews.com - Dinilai suskes dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2023, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH bersama beberapa Kapolres menerima Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Senin (15/5) di ruang Jenderal Hoegeng Mapolda Sumbar. 

Irjen Pol Suharyono dalam sambutannya menyampaikan, dalam rangka mempersiapkan pengamanan Lebaran Idul Fitri saat arus mudik dan arus balik tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi di Sumbar terdapat beberapa hal yang baru, diantaranya adalah pemberlakuan 'One Way System'.

"Menjadikan tantangan baru karena belum pernah diterapkan di Sumatera Barat. Namun kita semua bisa melaksanakan dan mensukseskan program ini dengan adanya kekompakan yang terjalin antar Forkopimda di Sumbar, sehingga mudik lebaran berjalan aman," kata Kapolda Sumbar. 

Dirinya menyebut, selaku Kapolda Sumbar menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada Forkopimda Sumbar dan seluruh pihak terkait yang terlibat dalam mensukseskan arus mudik dan balik. 

Dikatakan, bahwa kesuksesan itu prosesnya cukup panjang. Proses itu dimulai dari suatu analisis bahwa memang dari tahun ke tahun kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas tidak bis dibendung, terutama pada saat agenda nasional seperti Idul Fitri. 

"Karena menjadi momentum bagi masyarakat luar provinsi Sumbar untuk bertemu dengan saudaranya. Apalagi ada tradisi pulang basamo (bersama), mudik basamo," ungkapnya. 

Terkait dengan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi, pihaknya memfokuskan kepada kemacetan lalu lintas. 

Karena kalau dianalisis di Sumbar ini sebut Kapolda, jalur relatif sempit, kecil, lebar jalan, kondisi jalan serta lingkungan dan cuaca inilah yang menyebabkan terjadinya kemacetan, apalagi jumlah kendaraan yang tidak sesuai dan seimbang dengan kondisi jalan.

"Dari analisis inilah polisi (Polda Sumbar) beserta Forkopimda Sumbar melaksanakan rapat-rapat. Rapat ini juga bukan dilakukan sekali saja, tetapi berkali-kali," ujarnya.

Selanjutnya, dari data dan fakta serta cara bertindaknya seperti apa untuk mengantisipasi kemacetan, maka ditemukannya suatu formula yang cukup canggih One Way System yang mana hal ini juga bukan saja dilakukan di Sumbar, tetapi juga diterapkan seperti di Jawa Timur yaitu Surabaya - Malang dengan satu arah.

"Terbukti One Way System ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Hampir semua masyarakat yang menghubungi kami, mayoritas menyatakan One Way System sukses," terangnya. 

Berikut penghargaan dari Gubernur Sumbar yang diberikan kepada Kapolda Sumbar dan jajaran:

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, S.Ik., SH, Penghargaan Atas Suksesnya Operasi Ketupat Singgalang Dalam Rangka Pengamanan Lebaran Idul Fitri 1444 H / 2023 M Di Provinsi Sumbar;

Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol Hilman Wijaya, S.Ik. MH, Penghargaan Atas Inovasi Melakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dalam Mengatasi Kemacetan Arus Mudik Dan Arus Balik Lebaran Idul Fitri 1444 H / 2023 M Di Provinsi Sumbar;

Dirreskrimsus Polda Sumbar AKBP Alfian Nurnas, SH. S.Ik. MH, Penghargaan Atas Keberhasilan Bersama Jajaran Ditreskrimsus Polda Sumbar Dalam Mengungkap Peredaran Pupuk Palsu Sangat Mendukung Keberhasilan Program Pertanian Di Sumatera Barat;

Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferri Harahap, S.Ik. M.Si, Penghargaan Atas Suksesnya Dalam Menjamin Keamanan Kelancaran Arus Mudik Dan Arus Balik Lebaran Idul Fitri 1444 H / 2023 M Serta Pengamanan Dan Penegakan Hukum Terhadap Pungli Yang Meresahkan Masyarakat Di Tempat Wisata Demi Mendukung "Visit Beautiful West Sumatera 2023";

Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, S.Ik. MM, Penghargaan Atas Suksesnya Dalam Menjamin Keamanan Kelancaran Arus Mudik Dan Arus Balik Lebaran Idul Fitri 1444 H / 2023 M Serta Pengamanan Dan Penegakan Hukum Terhadap Pungli Yang Meresahkan Masyarakat Di Tempat Wisata Demi Mendukung "Visit Beautiful West Sumatera 2023";

Kapolres Padang Panjang, AKBP Donny Bramanto, S.Ik, Penghargaan Atas Suksesnya Menjamin Keamanan Kelancaran Arus Mudik Dan Arus Balik Lebaran Idul Fitri 1444 H / 2023 M Serta Pengamanan Dan Penegakan Hukum Terhadap Pungli Yang Meresahkan Masyarakat Di Tempat Wisata Demi Mendukung "Visit Beautiful West Sumatera 2023";

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Bagus Ikhwan, S.Ik. MH, Penghargaan Atas Kesuksesanna Menjamin Keamanan Kelancaran Arus Mudik Dan Arus Balik Lebaran Idul Fitri 1444 H / 2023 M Serta Pengamanan Dan Penegakan Hukum Terhadap Pungli Yang Meresahkan Masyarakat Di Tempat Wisata Demi Mendukung "Visit Beautiful West Sumatera 2023".

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si, Pejabat Utama Polda Sumbar, serta tamu undangan lainnya.(*)



Sesarinews.com - Lembaga Indikator melakukan survei terkait penyelenggaraan mudik Lebaran pada tahun ini. Hasilnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik tahun ini meningkat dari tahun lalu.

Peneliti Utama Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik tahun ini mencapai 78 persen. Sedangkan tahun 2022 sebesar 73 persen. Artinya meningkat sebesar 5 persen.

"Bahkan pada kelompok warga yang mudik, kepuasan atas penyelenggaraan mudik jauh lebih tinggi yakni 89,5 persen. Mayoritas mutlak responden juga setuju arus mudik tahun ini lebih lancar ketimbang tahun lalu," kata Burhanuddin dalam paparan hasil surveinya, Minggu (14/5/2023).

Dalam hasil survei juga, Burhanuddin mengatakan, evaluasi atas kondisi fasilitas dan layanan selama mudik mendapat apresiasi yang tinggi dari warga, terutama dalam pengaturan lalu lintas yang menjadi tugas Polri.

"Warga paling banyak merasa puas dengan kondisi pemgaturan lalu lintas yakni sebesar 81,8 persen selama arus mudik atau balik Lebaran 2023," katanya.

Beberapa kebijakan Polri untuk mengatur kelancaran arus mudik dan balik seperti one way dan contra flow juga mendapatkan dukungan yang tinggi dari warga.

"Dari semua responden setuju kebijakan one way dan contra flow pada arus mudik dan balik yakni sebesar 74,3 persen. Sementara untuk kelompok warga yang mudik sebesar 82,2 persen masyarakat setuju," katanya.

Kinerja polisi lalu lintas (polantas) saat penyelenggaraan mudik dan balik juga mendapatkan respons positif masyarakat. Sebanyak 77,3 persen semua responden menyatakan kinerja polantas saat arus mudik dan balik bersikap ramah. Untuk kelompok yang mudik angkanya 83,8 persen.

Sementara untuk sikap komunikatif anggota polantas, sebanyak 72,5 persen untuk semua responden dan 78,6 persen untuk kelompok yang mudik, menyatakan anggota polantas yang bertugas saat arus mudik dan balik bersikap komunikatif.

"Saat ditanyakan apakah petugas polantas membantu masyarakat saat arus mudik dan balik, hasilnya 83,2 persen semua responden memyebut membantu dan 86,9 persen kelompok yang mudik," katanya.

Burhanuddin menuturkan, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1218 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening. Margin of Error survei diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewar telepon oleh pewawancara yang dilatih.


Pasaman barat, Serasinews.com – Dalam mencegah terjadinya aksi penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah hukum Polres Pasaman Barat, tim gabungan dari Dittipidter Bareskrim Mabes Polri pimpinan Kombes Pol Moh. Irhamni bersama Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki melakukan pengecekan ke sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Pasaman Barat, Minggu siang (14/05/2023).

Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Mabes Polri mengatakan, kegiatan ini sengaja kami lakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi penambangan emas tanpa izin serta menanggapi aduan masyarakat dengan maraknya aktifitas penambangan emas tanpa izin di Kabupaten Pasaman Barat.

"Saya bersama Kapolres Pasaman Barat mengecek ke sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Pasaman Barat untuk mengawasi pendistribusian BBM jenis solar yang diduga digunakan para pelaku untuk melakukan aktifitas tambang emas ilegal dan juga ini merupakan salah satu bentuk keseriusan Polri dalam memberantas aktifitas PETI,” ungkap Kombes Pol Moh. Irhamni.

Dari informasi yang dihimpun, tiga buah SPBU yang ditinjau oleh tim gabungan antara lain SPBU Batang Toman yang berada di Kecamatan Pasaman, SPBU Sarik di Kecamatan Luhak Nan Duo serta SPBU Base Camp yang ada di Kecamatan Kinali.

Hal itu dilakukan guna menindaklanjuti temuan terhadap aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Talamau, dimana dilokasi itu ditemukan jerigen bekas yang berisi BBM Bio Solar dan diduga didapat secara ilegal.

“Kita turun langsung ke SPBU guna menghimbau kepada para pengelola SPBU agar tidak menjual BBM subsidi jenis Bio Solar kepada pelangsir yang tidak sesuai peruntukannya. Karena kita duga BBM yang ditemukan di lokasi PETI di Jorong Tombang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau kemarin itu didapat secara ilegal dengan cara melangsir,” kata Kasubdit II Dittipidter Bareskrim Mabes Polri, Kombes Pol Moh. Irhamni didampingi Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Basuki.

Moh. Irhamni menambahkan, pihaknya akan menelusuri siapa pemasok BBM jenis Bio Solar yang digunakan di lokasi PETI tersebut dan diambil dari SPBU mana yang apabila hal itu ditemukan maka akan dilakukan penindakan tegas kepada pemilik SPBU tersebut.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina, agar hal ini tidak lagi dilakukan oleh pihak SPBU. Kepada pengelola SPBU agar tidak melayani para pelangsir ini, apabila ditemukan tentu akan dilakukan penindakan tegas oleh pihak Kepolisian dan pelanggaran secara administrasi juga akan dikenakan,” tegasnya.

Akan tetapi, dari hasil pengecekan yang dilakukan oleh tim gabungan ini diketahui bahwa persediaan yang ada di masing-masing SPBU mencukupi untuk kebutuhan masyarakat setiap harinya. 

“Stok yang ada agar tidak disalahgunakan atau dijual kepada pelangsir-pelangsir, apalagi kepada oknum-oknum yang akan melakukan penambangan emas ilegal,” tegasnya.

Sementara itu, ia juga mengapresiasi bahwa penggunaan barcode Pertamina untuk pembelian BBM bersubsidi ini masih terus dijalankan oleh SPBU, sehingga hal itu juga dapat meminimalisir terjadinya penyalahgunaan BBM bersubsidi tersebut.

“Kepada masyarakat kami juga menghimbau untuk bersama-sama memantau apabila mengetahui dan melihat adanya aktifitas penyalahgunaan BBM bersubsidi ini terutama yang akan digunakan untuk aktifitas PETI. Apabila ditemukan agar segera melaporkan kepada petugas, baik itu di Polres ataupun Polsek,” tegasnya.


Kabupaten Solok- Dodi Hendra Ketua DPRD Kabupaten Solok tunjukan rasa empatinya kepada masyarakat dengan datang menjenguk warga yang berada di kecamatan Kubung, Kabupaten Solok yang bernama Umar berumur 80 tahun, meninggal pada Sabtu, (13/5/23) sekira pukul 15.00 Wib.

Dodi Hendra tampak hadir bersama rombongan yang disambut oleh masyarakat setempat serta keluarga yang sedang berduka. Dodi Hendra tampak sangat akrab dengan masyarakat dan disambut dengan baik.

Salah seorang warga setempat Birin, sangat mengapresiasi yang telah dilakukan oleh Ketua DPRD Kabupaten Solok Dodi Hendra, tdi menurut informasi beliau tidak ada rencana mau ke sini, namun saat hendak pulang ke rumah nya, Dodi Hendra langsuang spontan berhenti untuk melayat.

Dirinya menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Dodi Hendra saat ini merupakan cerminan seorang pemimpin yang sangat peduli kepada masyarakat, semoga nanti kelak Dodi Hendra bisa memimpin Kabupaten Solok atau Bupati, pungkasnya.

Tidak banyak pemimpin atau anggota Dewan yang seperti Dodi Hendra, soga langkah beliau setelah ini bisa dimudahkan bahkan bisa menjadi bupati, tuturnya.

Kemudian Dodi Hendra bersama rombongan melanjutkan perjalan untuk menyapa seluruh masyarakat dari Nagari Ke Nagari lainnya.



Padang, Serasinews.com – Anggota Komite IV DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH melakukan pertemuan dan berdiskusi dengan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Barat pada Rabu (10/5) di Kantor Bappeda Sumbar. 

H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH menyampaikan bahwa kunjungannya adalah dalam rangka pengawasan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2022 tentang APBN 2023. Khususnya dana yang ditransfer ke daerah, yaitu DAU, DAK, dan Dana Desa. Dalam kunjungannya ke Bappeda Sumbar, Leonardy ingin mengetahui perkembangan perekonomian dan pembangunan di Sumatera Barat.

Kata Leonardy, beberapa tahun terakhir Sumatera Barat memang menghadapi masalah ekonomi dan sosial yang cukup pelik. Mulai dari tingkat inflasi yang tinggi, hingga  permasalahan stunting.

“Bahkan di tahun 2022, masih ingat kita bahwa inflasi Sumatera Barat termasuk yang tertinggi sebesar 7,43%,” kata Leonardy.

Namun, seiring berjalannya waktu dan berbagai usaha pemerintah daerah, perlahan perekonomian mulai bangkit dan meningkat ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu diperlukan informasi dari Bappeda Sumbar berkaitan hal tersebut secara rinci agar dapat diketahui indeks pembangunan dan pertumbuhan ekonomi saat ini. 

Dalam pertemuan ini, Kepala Bappeda Sumbar, H. Medi Iswandi, ST MM menyampaikan bahwa pada tahun 2023 ada beberapa indikator terhadap perbaikan kondisi Sumatera Barat secara keseluruhan. Secara umum, angka kemiskinan di Sumbar menurun dan saat ini berada pada posisi ke enam terendah di Indonesia. Selain itu, keseimbangan pendapatan atau Gini ratio Sumbar berada pada posisi ke empat terendah di Indonesia, yang artinya kesenjangan ekonomi yang rendah atau tidak ada yang terlalu kaya dan terlalu miskin.

“Jadi, pemerataan ekonomi di Sumatera Barat secara umum cenderung lebih baik jika dibandingkan daerah lainnya,” ungkapnya.

Namun, menurut Medi implikasinya adalah pertumbuhan ekonomi Sumbar memang tidak terlalu tinggi. Saat ini menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) saat ini juga sudah membaik pada posisi 10 besar tertinggi secara nasional. 

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumbar saat ini juga meningkat saat ini mencapai Rp3.030.460.024.217. Di Sumbar sendiri, Meidi mengatakan PAD tertinggi berasal dari pajak. Dari data PAD yang meningkat, dapat disimpulkan masyarakat sangat patuh pajak karena perekonomian yang membaik sehingga mampu membayar pajak tepat waktu.

Total APBD Provinsi Sumatera Barat tahun 2023 adalah sebesar Rp6,781 triliun lebih. Terdiri dari Pendapatan Daerah ditargetkan sebesar Rp6.459.260.685.217 dan Belanja Daerah dialokasikan sebesar Rp6.789.260.685.217.

Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebesar Rp3.030.460.024.217 dan pendapatan transfer saat ini sebesar Rp3.412.828.601.000 yang naik sebesar 5,57% dari tahun 2022. Namun, Dana Transfer ini penggunaannya sudah diatur oleh pemerintah pusat sehingga penggunaannya terbatas.

Medi selanjutnya menyampaikan juga berkaitan jalan Sitinjau Laut yang dinilai sangat ekstrim. Jalur ini sangat berbahaya, banyak terjadi kecelakaan. Dari tahun 2016–2020, terjadi 50 kecelakaan, meninggal 19 orang, 9 orang luka berat, dan 111 luka ringan. Hal ini disebabkan jalur ekstrim itu terdiri dari tanjakan dan turunan yang terlalu curam, radius tikungan yang terlalu sempit, hingga menyebabkan kendaraan bermotor lepas kendali terutama angkutan truk.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat jalan Sitinjau Laut berbahaya dilalui apalagi dengan volume kendaraan yang melintas cukup tinggi. KNKT beberapa tahun lalu telah mengusulkan pembangunan jalan baru. Bappeda Sumbar juga sudah mengusulkan pembangunan Fly Over Sitinjau Laut. Namun, karena keterbatasan anggaran usulan ini masih belum terlaksana. 

“Kita sudah membahas opsi berkaitan jalan ini dengan Kementerian PUPR dan Hutama Karya dengan berbagai detail dan alternatif,” jelasnya.

Ia mengharapkan dorongan dari DPD RI agar beberapa alternatif yang diusulkan, minimal salah satunya dapat diterima. Sehingga, ini akan membuka ekonomi Sumatera Barat melalui jalan darat.

Kepada Leonardy, Medi juga menyampaikan perihal perubahan kebijakan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk dana alokasi umum yang ditransfer ke daerah adalah gaji pegawai sebesar Rp1,489 T. Sementara sisanya Rp463,734 miliar ditransfer setelah daerah mengusulkan kegiatan dan kegiatan itu harus dilaksanakan dalam waktu yang ditetapkan pemerintah pusat. Artinya dana ini ditentukan penggunaannya, waktu pelaksanaan ditentukan  pusat, jika tidak dananya tidak ditransfer. 

"Ini DAU rasa DAK. DAU yang diperuntukkan ini menyulitkan daerah yang pendapatan daerah mereka di bawah 10 persen APBD-nya. Belum lagi pemerintah daerah harus menurunkan beban belanja pegawai sebesar 30 persen dari total APBD. Sumbar saat ini 32,84 persen," ujarnya sambil berharap agar DPD RI bisa menyampaikan hal ini dalam rapat kerja dengan pemerintah pusat. 

Berkaitan Stunting yang sekarang dikoordinatori BKKBN, Medi mengatakan di Sumbar permasalahannya bukan di penanganan program. Masalah yang dihadapi adalah penentuan survei dan penetapan angka stunting. Melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dengan sampel yang kurang dari 2% total populasi lahir, serta tidak sesuainya jumlah kelahiran tiap penduduk, angka stunting di Sumbar rata-rata mencapai 25,1.

Berdasarkan Elektronik Pelaporan Pencatatan Gizi berbasis Masyarakat (EPPGM), angka stunting Sumbar sebesar 9,9. Hal ini menimbulkan kebingungan angka mana yang dipakai, karena dua data ini sama-sama didapat dari Pusdatin Kementerian Kesehatan.

Medi berharap, melalui pertemuan dengan H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH ini, dapat disampaikan ke pemerintah untuk memperbaiki masalah tersebut. Karena berkaitan pendataan ini sangat krusial dalam perencanaan dan pembangunan daerah.


Berikan Dukungan

Leonardy mengatakan bahwa saat ini secara nasional dana transfer ke daerah memang naik. Jadi, kenaikan dana transfer ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat.

“Semoga, meski dengan kenaikan yang kata Kepala Bappeda Sumbar hanya 5,57 persen dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi,” ungkap Leonardy.

Ditegaskan Leonardy, kenaikan ini buah dari usulan Kepala Bappeda saat berkunjung tahun lalu dan membahas tentang APBD Sumbar tahun 2022. "Hasil pertemuan ini pun kita sampaikan juga ke pemerintah. Termasuk DAU yang berasa DAK ini," ucapnya. 

Ketua Badan Kehormatan DPD RI juga mengatakan bahwa salah satu indikator yang menandakan pertumbuhan ekonomi mulai membaik adalah menggeliatnya usaha ekonomi masyarakat pasca pandemi. 

Leonardy yang juga Ketua Dewan Pembina PERTI Sumatera Barat ini mengatakan berkaitan pembangunan jalan alternatif Sitinjau Laut memang harus terus didorong. DPD RI akan terus mendorong pemerintah agar pembangunan jalan ini dipercepat. Apalagi jalan Sitinjau Laut merupakan salah satu jalur ekonomi yang krusial di Sumatera Barat. 

Dikatakan Leonardy, jalan alternatif berupa dibangunnya fly over Sitinjau Laut akan berdampak bagi pengembangan Teluk Bayur. Jalur distribusi barang akan lebih banyak memanfaatkan pelabuhan di sebelah barat Indonesia itu. Sehingga hubungan dagang dengan negara di Asia dan Afrika akan meningkat dengan jalur dagang yang lebih dekat.

Selain itu, pembangunan daerah juga akan lebih berkembang. Hal ini disebabkan nilai pembangunan Fly Over ini juga akan meningkatkan daya tarik investasi. Bahkan tak hanya meningkatkan perekonomian daerah, perekonomian nasional juga akan terbantu sesuai status jalan Sitinjau Laut sebagai jalan nasional. Tentunya masyarakat juga akan merasa lebih aman saat menggunakan jalan tersebut yang merupakan salah satu faktor terpenting juga.

Leonardy pun berharap agar pembangunan perekonomian di Sumbar terus meningkat. Ia juga akan terus mendukung program perencanaan dan pembangunan untuk perubahan Sumatera Barat ke arah yang lebih baik.

Leonardy juga menyampaikan bahwa permasalahan stunting ini merupakan program dengan skala yang besar. Sehingga, anggaran yang dibutuhkan memang sangat besar. Tahun 2023 ada anggaran penanggulangan stunting yang cukup besar di APBN yang disalurkan lewat BKKBN. 

“Kalau dulu saya mengusulkan ke nagari untuk menggerakkan swadaya masyarakat berbentuk Masyarakat Peduli Stunting. Saat ini sudah ada juga program Orang Tua Asuh Stunting yang kurang lebih sama konsepnya,” kata Leonardy.

Dengan adanya anggaran khusus untuk stunting, harapannya penanggulangan stunting ini menjadi lebih baik lagi. Tentu saja hal ini harus dibarengi dengan usaha yang lebih baik dari BKKBN sebagai lembaga penanggungjawab, maupun dari pemerintah di berbagai lapisan. (*)



Sumbar, Serasinews.com - Tim gabungan yang terdiri dari Dittipidter Bareskrim Mabes Polri bersama Ditreskrimsus Polda Sumbar dan jajaran Polres Pasaman Barat melakukan penertiban dan penegakan hukum di lokasi yang diduga melakukan aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

Penertiban PETI ini dilakukan di Jorong Tombang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, pada Sabtu (13/5) siang.

Tim dipimpin langsung oleh Kasubdit II Dittipidter Bareskrim Mabes Polri, Kombes Pol Moh. Irhamni, dan didampingi Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Basuki, Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Sumbar Kompol Firdaus.

Kombes Pol Moh. Irhamni didampingi AKBP Agung Basuki mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti aduan masyarakat terkait maraknya PETI di aliran Sungai Batang Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.

"Terkait viralnya video dan aduan masyarakat yang mengatakan sudah maraknya aktifitas PETI di Kabupaten Pasaman Barat, makanya kita turun langsung dari tim Mabes Polri guna melihat secara langsung hal tersebut dan berkoordinasi dengan Polres Pasaman Barat," katanya. 

Di lokasi, tim menemukan sebanyak 29 pondok yang terbuat dari terpal dan dinding kayu namun telah ditinggal oleh para pekerja PETI tersebut.

"Kita menemukan beberapa barang bukti seperti mesin dongfeng yang digunakan untuk mengambil konsentrat, alat-alat mesin, bahan bakar minyak solar, alat dulang emas manual dan beberapa emas hasil tambang. Dan dilokasi kita juga melihat box kayu yang digunakan pekerja tambang untuk memisahkan antara pasir dan emas," terangnya.

Ditegaskan, bahwa tim dari Dittipidter Bareskrim Mabes Polri bersama Polda Sumbar serta jajaran Polres Pasaman Barat akan mengejar para pelaku aktifitas tambang tersebut, baik sebagai pemodal maupun yang membekingi aktifitas ilegal ini berlangsung.

"Kita akan melakukan penyelidikan dan mengejar para pelakunya. Jadi apa yang dilaporkan oleh masyarakat kepada kami penegak hukum benar adanya bahwa tambang emas ilegal itu ada dan masih berlangsung," tegasnya.

Kombes Pol Moh. Irhamni berharap, kepada masyarakat agar memberikan dukungan dan informasi sehingga nantinya pelaku penambang emas ilegal bisa ditindak tegas. "Selain itu kami akan terus menyelidiki dan menindak para pelaku PETI di Kabupaten Pasaman Barat," ujarnya. 

Sementara, Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki menambahkan, bahwa pihaknya akan terus berkomitmen dan serius untuk memberantas tambang emas ilegal yang ada di Pasaman Barat. 

Dirinya menyebut, bahwa sudah memerintahkan para Kapolsek sejajaran untuk mendatangi semua lokasi di setiap Kecamatan yang diduga berlangsungnya aktifitas PETI tersebut.

"Terima kasih kepada Dittipidter Bareskrim Mabes Polri dan Polda Sumbar yang telah memberikan dukungan kepada kami Polres Pasaman Barat. Hal ini juga menjadi komitmen kami bahwa selama kami menjabat di Pasaman Barat tidak ada lagi aktifitas PETI di wilayah Pasaman Barat atau Zero Ilegal Minning," ungkapnya.

Lebih lanjut Kapolres mengatakan, bukti keseriusan Polri dibuktikan dalam memberantas PETI hari ini dengan menggandeng tim gabungan yang terdiri dari Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat, dan Dinas terkait lainnya guna menjawab keluhan masyarakat mengenai adanya aktifitas PETI. (*)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.