Latest Post



Padang, SerasiNews.com- Gubernur Mahyeldi mengatakan bahwa Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merupakan daerah dengan potensi bencana yang tinggi. Di laut ada ancaman tsunami. Di darat ada gempa, banjir dan angin puting beliung serta tanah longsor. 

"Orang mengatakan daerah kita bagus, apalagi potensi wisatanya, sangat indah. Tapi, ancaman bencananya juga tinggi," ujar Gubernur Mahyeldi dalam sabutannya saat buka Bimbingan Teknis (Bimtek) Hitung Cepat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) BPBD Sumbar angkatan VIII di Kryad Bumiminang, Rabu (29/9/2021) malam.

Karena itu, lanjut Mahyeldi, sangat diperlukan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut. Masyarakat perlu dibimbing dan dilatih agar selalu siaga saat terjadi bencana di daerahnya. 

"Memang dibalik kesusahan itu ada manfaatnya. Tapi yakinlah, semua itu ada dampak positifnya. Untuk itulah diperlukan adanya Bimtek ini," ujar Mahyeldi.

Ditambahkan Mahyeldy, pengkajian kebutuhan pasca bencana ini sangat diperlukan, agar dengan cepat bisa diketahui apa apa saja yang dibutuhkan masyarakat di lokasi bencana. Sehingga bisa dilakukan langkah-langkah terbaik dalam penanganan bencana.

"Apalagi bagi kalangan jurnalis, Bimtek ini sangat diperlukan sehingga maka apa yang diberitakan dapat ditangani dengan cepat dan tepat khususnya oleh BPBD selaku instansi yang bertugas menangani bencana," ungkap Mahyeldi.

Sebelumnya Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman selaku panitia pelaksana menyampaikan bahwa Bimtek ini guna memberikan gambaran dalam penghitungan kebutuhan pasca bencana. 

"Karena itu, diperlukan relawan baik kalangan jurnalis maupun masyarakat di kelurahan dan desa untuk dibimbing agar bisa melakukan penghitungan pasca bencana di lapangan," ungkap Ehman Rahman dalam laporannya.

Ditambahkan, untuk bimtek Jitu Pasna BPBD Sumbar selama tiga hari ini, menghadirkan narasumber dari Pusdiklat BNPB dan praktisi kebencanaan. 

"Acara ini berlangsung dengan Prokes yang ketat dan aman. Serta alhamdulillah, dari hasil rapid antigen sebelum acara dimulai, semua peserta dinyatakan negatif Covid-19," terang Erman. 

Acara yang diikuti oleh kalangan jurnalis dan kelompok siaga dari sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar, juga dihadiri Suryadi Eviontri, Kepala Bidang Rehab Rekon BPBD Sumbar. 

Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi berkesempatan masangkan tanda Bimtek kepada perwakilan peserta. 

Sementara itu Kepala Bidang Rehab Rekon BPBD Sumbar menyatakan bahwa peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) Angkatan VIII sebanyak 114 orang, merupakan orang-orang yang terpanggil untuk tugas kemanusiaan.

"Kita yang hadir dalam mengikuti Bimtek Jitu Pasna ini merupakan orang-orang yang terpanggil untuk tugas kemanusiaan dalam upaya mengkaji kebutuhan masyarakat kebutuhan pasca bencana," ujar OS, panggilan akrab Suryadi Eviontri di kalangan jurnalia di Sumbar. 

Karena itu, Suryadi Eviontri berharap, semua peserta, baik dari kalangan jurnalis maupun dari perwakilan masyarakat, untuk dapat mengikuti Bimtek ini dengan baik sehingga dapat memahami berbagai teori dan kajian kebutuhan pasca bencana sehingga dapat membantu masyarakat korban bencana.

"Semoga, apa yang kita pelajari dalam bimtek ini, dapat kita praktekkan saat terjadi bencana apa saja, agar penanganan kebutuhan korban bisa dapat dilakukan dengan cepat," ujar OS. (WEP)

 


Padang, SerasiNews.com- Setalah kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hitung Cepat Pengkajian dan Perhitungan Pascabencana (Jitu Pasna) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) angkatan ke VIII (delapan) dibuka resmi oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di auditorium hotel Bumi Minang, Rabu (29/09/2021). Kabid Rehab Rekon BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri memberikan pengarahan terhadap peserta.


"Kegitan Bimtek Jitu Pasna ini akan kita mulai Pukul 08:00 Wib, jadi diharapkan seluruh peserta agar tepat waktu hadir ruangan auditorium hotel ini," kata Suryadi Eviontri sambil perkenalkan dirinya dengan sapaan Pak Os


Dikatakannya, “Besok kita akan diberi pembekalan dan latihan bagai mana cara menghitung dan bertindak cepat, tepat, efektif, dan efisien, tidak hanya sewaktu terjadi bencana, tetapi juga saat pemulihan. Karena itu, diperlukan SDM yang terampil menangani pascabencana. Salah satunya SDM dibidang Jitu Pasna. Khusunya para jurnalistik,” sebut Os


Suryadi Eviontri minta kepada relawan dari Kabupaten Solok Selatan agar setiap tim relawan menyiapkan Infografis dan Rekonstruksi wilayanya masing-masing.


Lanjutnya, "Jitu Pasna sangat penting. Jangan sampai aparatur negara yang ditunjuk sebagai PPK dan KPA mengurus korban bencana, tetapi justru terseret ke ranah hukum. Hal ini terjadi karena tidak adanya keakurasian data dimulai dari awal terjadinya bencana. 


Maka  dari itu  seluruh peserta diminta agar menyiapkan Rekonstruksi di wilayanya terutama relawan dari Kabupaten Solok Selatan, karena termasuk yang rawan bencana di Provinsi Sumatera Barat," tutup OS. (WEB)




 Padang, SerasiNews.com- Puluhan wartawan Sumatera Barat (Sumbar) ikut Bimbingan Teknis (Bimtek) Hitungan Cepat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) angkatan ke VIII yang di adakan BPBD Provinsi Sumatra Barat. Tahun 2021 di hotel Bumi Minang lakukan Tes Swab dulu, Rabu (29/09/2021).


"Sebelum acara dimulai, setiap peserta harus menjalankan Prokes Covid-19,  dengan mengikuti tes swab, hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir terjadinya penyebaran wabah dan ini merupakan tiket utama peserta agar dapat mengikuti kegiatan Bimtek Jitu Pasna" sebut Suryadi Eviontri, ST


Lanjutnya, setelah hasil dari tes swan antigen dinyatakan negatif oleh pihak Nakes para peserta melakukan registrasi sesuai dengan data nama yang sama kepada panitia. 


"Setiap peserta diberi atribut Jitu Pasna, seperti, sepatu, tas rensel, topi, baju, rompi," katanya.


Sementara itu salah seorang peserta, mengatakan, "Ini adalah suatu penghargaan buat kita selaku jurnalistik/wartawan yang telah diikut sertakan oleh BPBD provinsi Sumatera Barat untuk mengikuti Bimtek Jitu Pasna ini. Semoga apa yang kita pelajari dan dapatkan  dalam  kegiatan Bimtek ini nantinya barmamfaat untuk masyarakat khususnya Sumatra Barat," tuturnya.(WEP)

 


TNS - Polres Dharmasraya mengamankan seorang laki-laki karena memiliki tiga pucuk senjata api rakitan beserta puluhan butir amunisi (peluru) aktif, di daerah Jorong Baru Kenagarian Bonjol Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya, Selasa (28/9).

Hal ini disampaikan Kapolres Dharmasraya AKBP Anggun Cahyono, S.Ik, didampingi Kasat Reskim Iptu Ferliyanto Pratama Marasin, dan Paur Humas Polres Dharmasraya Ipda Marbawi, saat konferensi pers di halaman Polres Dharmasraya pada hari Rabu (29/9).

Dalam penyampaiannya, Kapolres Dharmasraya AKBP Anggun Cahyono mengatakan, Tim gabungan Unit Polsek Sungai Rumbai dan Unit Reskim Polres Dharmasraya yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Sungai Rumbai, Ipda A. Agung Ngurah Santa telah mengamankan seorang laki-laki berinsial PG (25).

"Pelaku ini memiliki senjata api berserta amunisi, yang dipimpin lansung oleh Kanit Reskrim Polsek Sungai Rumbai Ipda A Agung Ngurah Santa, didaerah Jorong  Baru Kenagarian Bonjol Kecamatan  Koto Besar Kabupaten  Dharmasraya Sumatera Barat pada hari Selasa tanggal 28 September 2021 kemaren," katanya.

Dari tangan pelaku tersebut, kata Kapolres, diamankan barang bukti berupa 3 pucuk senjata api rakitan, tiga puluh butir selongsong amunisi, dan dua butir amunisi aktif yang belum digunakan oleh pelaku.

"Menurut pengakuan pelaku ini, membeli sejata api rakitan dan berserta amunisinya dari pelaku pembuatan senjata api rakitan yang telah kita amankan sebelumnya," ucap AKBP Anggun.

Ditambahkan Kapolres Dharmasraya, pelaku tersebut membeli sejata api rakitan warna kuning dengan harga Rp. 5.500.000,-, kemudian satu pucuk senjata api warna coklat dengan harga Rp. 1.000.000,- dan yang satu pucuk senjata api warna coklat sudah lama dimiliki pelaku dan tidak ingat berapa harga yang dibelinya.

"Untuk amunisinya pelaku ini membelinya seharga Rp. 25.000,- sebanyak satu butir peluru," terangnya. 

Saat ini, pelaku dan barang bukti sudah diamankan untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

"Untuk mempertangungjawabkan atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1951 tentang Senjata Api dan Bahan Peledak dengan ancaman hukuman Pidana selama 20  tahun penjara," tegas Kapolres Dharmasraya AKBP Anggun Cahyono.(*)



Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk beberapa anggota Polri yang tengah menjalani perawatan akibat baku tembak dengan Kelompol Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Sebanyak tiga anggota Polri dijenguk Kapolri di RS Bhayangkara Polda Papua yakni Iptu Budi Basrah, Bharatu Yakob Tengkoe dan Briptu Kenny Carlos Julian Kipuw.

Dalam kunjungan ini, Kapolri sempat berbincang dengan anggota yang terluka, keluarga dan dokter yang merawatnya.

"Gimana dok kondisinya?," tanya Kapolri ke dokter mengenai kondisi salah satu anggota yang sehabis operasi pengangkatan proyektil peluru.

"Kemarin kami habis operasi dan alhamdulilah saat ini sudah stabil jenderal," kata dokter.

Ia pun meminta jajaran dokter yang merawat anggota Polri terluka agar terus memantau dan memberikan yang terbaik. Ia juga mengaku bangga mempunyai anak buah yang berani dan semangat menghadapi tugas negara.

"Tetap semangat terima kasih kamu sudah luar biasa kita bangga punya anak buah seperti kalian," kata Kapolri kepada anggota Polri yang sedang dirawat.

Selain memberikan motivasi dan semangat ke anggota yang tengah terluka, mantan Kabareskrim Polri ini juga menyerahkan sedikit bantuan ke keluarga anggota untuk meringankan beban.

Bahkan, ia juga sempat berbincang dengan salah satu anggota dan meminta Polda setempat untuk memberikan penghargaan, dengan cepat menaikan pangkat anggota tersebut.

"Kamu pangkatnya apa?," tanya Kapolri.

"Bharatu jenderal," kata anggota tersebut.

Kapolri menanyakan berapa lama lagi anggota tersebut naik pangkat menjadi Bharaka. Ia pun meminta agar anggota tersebut cepat diusulkan naik pangkat menjadi Bharaka.

"Kami sudah usulkan," kata salah seorang pejabat Polda Papua yang mendampingi Kapolri.

Usai menjenguk ketiga anggota, mantan Kapolda Banten ini menyebut kondisi ketiganya sudah membaik dan berharap anggota cepat pulih kembali.

"Kondisinya sudah membaik dan semoga cepat pulih. Untuk keluarga supaya tabah," katanya.

Ia juga meminta doa masyarakat Indonesia agar anggota Polri yang tengah melaksanakan tugas di lapangan agar diberi perlindungan. Ia juga menyebut dirinnya menjenguk anggota yang terluka saat bertugas sebagai bentuk perhatian Polri.

"Ini adalah bentuk perhatian Polri kepada anggota yang bertugas," katanya.



JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat koordinasi (rakor) kesiapan pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua, Rabu (29/09).

Dalam pengarahannya, Sigit menekankan kepada seluruh personel TNI-Polri untuk melakukan upaya antisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di wilayah dan venue yang menyelenggarakan PON tersebut. 

"Laksanakan betul pengamanan. Apalagi pada saat 2 Oktober nanti Pak Presiden datang dan kemudian laksanakan Open Ceremony, ini menjadi catatan yang harus kami laksanakan," kata Sigit saat memimpin rapat di Papua.

Untuk mengamankan dan memastikan pelaksanaan even olahraga nasional di Bumi Cenderawasih, setidaknya 21.268 personel gabungan dari TNI-Polri telah dikerahkan guna menghindari adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). 

Sigit menyatakan, pengamanan maksimal dari TNI-Polri saat pelaksanaan PON XX di Papua, juga dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada kontingen-kontingen yang bertanding.

"Mereka laksanakan kegiatan pertandingan terancam, ketakutan ini yang tidak boleh terjadi," ujar Sigit. 

Selain pengamanan, mantan Kapolda Banten ini juga meminta personel TNI, Polri dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memastikan penguatan pengawasan protokol kesehatan (prokes). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan laju pertumbuhan Covid-19. 

"Kemudian, terkait dengan protokol kesehatan yang harus kami laksanakan terutama rekan-rekan yang ada di dalam venue pastikan terkait penggunaan masker.  Masker harus disiapkan jadi yang terlihat tidak membawa masker maka dberikan masker," ucap eks Kabareskrim Polri itu.

Sigit memaparkan, untuk jumlah penonton sendiri Pemerintah sudah menetapkan hanya 25 persen masyarakat yang diperbolehkan menyaksikan pertandingan secara langsung dan sudah mendapatkan vaksin dua kali. Sebab itu, pengaturan dilapangan harus betul-betul disiapkan. 

Diantaranya, sambung Sigit, dengan memasang aplikasi PeduliLindungi dan menyiapkan ruang-ruang karantina sementara bagi masyarakat. Menurut Sigit, alur dari penanganan warga yang dinyatakan terpapar virus corona harus disiapkan, mulai dari ruang isolasi sementara, kemudian proses menuju fasilitas kesehatan hingga pelayanan karantina.

"Kemudian ruang karantina karena memang saat masuk sebaiknya aplikasi PeduliLindungi juga dipasang. Kemudian terdeteksi dan harus laksnaakn pemeriksaan rapid ada ruang karantina untuk isolasi sementara setelah itu akan ada treatment lanjutan," kata Sigit.

Lebih dalam, Sigit berharap, Pemda dengan dibantu TNI dan Polri harus terus mengejar percepatan vaksinasi di Papua. Pasalnya, sudah disiapkan gerai vaksinasi di venue yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Ini harus diantisipasi kemungkinan penonton akan bertambah. Karena itu venue dan gerai maksimalkan karena ada potensi meningkat. Sehingga pada saat kita batasi 25 persen namun ternyata jumlah masyarakar yang ingin menonton meningkat pastikan mereka sudah laksanakan vaksinasi dua kali. Karena itu terus maksimalkan langkah yang telah dilaksanaakan saat ini," papar Sigit.

Dengan segala upaya tersebut, Sigit menyebut, pelaksanaan PON XX di Papua sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa di mata dunia. Tentunya hal itu, harus didukung dengan semakin diperkuatnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri serta stakeholder lainnya. 

"Soliditas TNI-Polri dan seluruh jajaran pemangku kepentingan adalah kunci utama dalam penangakan operasi," tutur Sigit.

Sementara itu, Panglima dan Kapolri juga memimpin rapat bersama dengan Forkopimda Provinsi Papua. Sigit menyampaikan bahwa, strategi pengendalian Covid-19 harus tetap diterapkan di tengah pelaksanaan PON ke-XX di Papua. 

Strategi pengendalian itu adalah penegakan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) serta percepatan vaksinasi. 

"Ketika PON XX Papua dilaksanakan akan ada 25.000 orang yang datang ke Papua. Diperlukan strategi pengendalian agar jangan sampai lonjakan kasus dan menyebarkan Covid-19 ke dalam dan keluar Papua," kata Sigit.

Dengan diterapkannya strategi pengendalian Covid-19, Sigit menyatakan, hal itu akan sesuai dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memperbolehkan venue dihadiri sebanyak 25 persen dengan syarat sudah divaksin dua kali. 

"Protokol kesehatan ketat harus terlaksana baik bagi para atlet, pelatih, official, panitia melalui Bubble System, yaitu membatasi interaksi dengan masyarakat di luar penyelenggara PON XX. Tegakan aturan prokes secara humanis baik sebelum, pada saat dan setelah pertandingan," ujar Sigit. 

Dengan dilakukannya pengamanan dan strategi pengendalian Covid-19, maka hal itu bisa memberikan efek berganda. PON bisa berjalan aman, lonjakan virus corona tak terjadi dan terciptanya pertumbuhan ekonomi di Papua maupun nasional.

"Ditengah pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh sebesar 7,07% di kuartal II-2021. Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi di Papua yang tumbuh sebesar 13,14% pada kuartal II 2021. Hal ini menunjukkan optimisme bahwa Indonesia tangguh dalam menghadapi Pandemi Covid-19 dan siap melakukan lompatan pertumbuhan ekonomi. Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kita jaga dengan Kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus Covid-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal," tutup Sigit.



Padang- Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat melibatkan masyarakat dan Instansi terkait dalam mencegah penyebaran berita bohong atau hoax. Hal ini untuk terwujudnya kamtibmas yang aman dan kondusif di Sumatera Barat. 

Untuk itu, Polda Sumbar menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Kolaborasi Pencegahan Berita Hoax Dimedia Sosial Dalam Mewujudkan Kamtibmas yang Kondusif di Sumatera Barat", pada Selasa (28/9).

Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si saat membuka FGD di Polda Sumbar mengatakan, potensi hoax di media sosial begitu cepat sehingga perlu dilakukan langkah pencegahan.

Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pengawasan media sosial dengan kolaborasi bersama.

"Acara ini dilaksanakan dengan maksud memantau kualitas manajemen media, baik konvensional atapun online agar tidak adanya penyalahgunaan media oleh pihak yang bertanggung jawab yang mendorong timbulnya hoax di masyarakat," katanya.

Disela kegiatan tersebut, juga terdapat launching aplikasi Lawan Hoaks dari rekan-rekan mahasiswa Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang.

Sementara Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu, S.Ik mengatakan, telah banyak beredar berita hoax yang dibuat masyarakat atau orang yang tidak bertanggung jawab, dan mengakibatkan meresahkan masyarakat lainnya. 

"Ini salah satu inisiatif menggandeng Forkopimda dan mahasiswa serta lembaga adat mencari solusi persoalan yang ada. Kita berharap ide pencegahan, kolaborasi ini ke tingkat nasional," katanya. 

Sementara, Ketua PWI Sumatera Barat Heranof Firdaus menyebutkan, persoalan ini memang harus dihadapi secara bersama dan mencerdaskan masyarakat dalam mencegah penyebaran hoax.

"Hoax banyak beredar di media sosial, sementara untuk media massa ada kode etik yang mengatur agar pemberitaan itu agar jauh dari penyimpangan informasi atau berita bohong," ujarnya.

Acara ini turut dihadiri beberapa narasumber dari berbagai lini. Seperti, Akademisi dari Politeknik Negeri Padang, Ketua LKAAM Sumbar, Pemprov Sumatera Barat, Korem 032 Wirabraja, Pengadilan Tinggi Padang, Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Mahasiswa, serta stakeholder lainnya.(*)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.